WebFeb 7, 2024 · KOMPAS.com - Tari Yospan merupakan tarian jenis pergaulan masyarakat di Papua. Di mana sering dimainkan oleh muda mudi sebagai bentuk persabatan. Yospan adalah kepanjangan dari Yosim dan Pancar adalah satu satu tarian tradisional yang berasal dari dua daerah di Papua, yakni Biak dan Yapen-Waropen. Dilansir dari situs … WebTari Oncer atau tari Gendang Balik adalah tari yang berasal dari Lombok, yang gerakan tarian tidak menunjukkan adanya gerakan perkelahian dan tidak menggunakan senjata perang.Namun demikian, gerakan-gerakan tari tersebut menitik beratkan gerak-gerak kepahlawanan. Tari Oncer diciptakan oleh Muhammad Tahir yang berasal dari Puyung, …
Asal Usul Tari Batu Nganga, Nusa Tenggara Barat - KOMPAS.com
WebTarian Sanda Oni berasal dari Toraja, Sulawesi Selatan Indonesia. Tarian Sanda Oni (artinya: aneka bunyi), suatu tarian penyambutan tamu. tarian yang diiringi pukulan … WebJan 6, 2024 · Berikut 10 tarian Jawa Barat dan ciri khasnya. Baca juga: Tari Topeng Cirebon, Asal-usul, Properti, Makna, dan Ritualnya. 1. Tari Jaipong. Seperti yang disampaikan sebelumnya, Tari Jaipong merupakan tari tradisional yang sangat populer dari Jawa Barat. Tari ini juga menjadi identitas kesenian di Jawa Barat. Tari Jaipong biasa … banda toranja
Sandur Manduro - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
WebAug 8, 2024 · Tari lenso berasal dari Maluku dan telah dikembangkan sejak tahun 1612 sejak kedatangan Portugis ke Maluku. Tari dengan gerakan lemah lembut ini difungsikan sebagai tarian dalam penyambutan tamu. Sampai saat ini, tari tradisional ini masih dilestarikan oleh masyarakat Maluku. Tarian ini sering kali ditampilkan dalam acara … WebTarian ini bermula dari sebuah masjid atau surau di wilayah Minang dan diperagakan oleh anak laki-laki yang berusia 7-15 tahun. Seiring berjalannya waktu, tarian ini terus berkembang dan dikenal oleh banyak kalangan. Tarian indang pun dijaga dan dilestarikan keseniannya di tanah Pariaman. WebDec 22, 2024 · dikembangkan dari tarian ritual 'Pendet Dewa', yang diciptakan oleh I Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng pada 1950. Saat itu, Tari Pendet menampilkan empat orang penari dalam pertunjukkannya. Pada 1961, I Wayan Beratha mengembangkan Tari Pendet. Dia menambah penari menjadi lima seperti yang sering kita lihat sekarang. banda tourista